The above is a Solomon talisman meant for attracting respect and authority.
The art of mantra expressions that are normally used to take
care of one's purpose is also known as ‘penangkal’, ‘tangkal’ or ‘azimat’ and they are
recited to specific objects. After the mantra recitation, the said objects are
believed to possess supernatural power that can protect their wearers.
These tangkal or talismans are part of Malay efforts in old
days to tackle internal and external challenges in daily life. There are many
types of talismans around:
1. Retaining
or enforcement (penahan/penguat)
2. Protection
(pelindung)
3. Subjugator
(penunduk)
4. Love
(pemanis dan pengasihan)
5. Hatred
(pembenci)
Below are some collections of old Malay mantras:
Mantra for retaining or enforcement (penahan/penguat)
Mantra Pengeras Badan (Body hardening)
“Ya
man, ya ras, ya Malik
Ya
kuserahkan kepada kamu”
Mantra Penahan Kulit (Skin hardening)
“Kejang
aku kejang rungkup
Kejang
tunjang tengah laman
Kebal
aku kebal tutup
Terkucap
kulit tak berjalan
Terkunci
terkancing tak mara”
Mantra Kuat Tenaga (For strength)
“Bismillahirrahmanirrohim
Hai
besi bangunlah engkau si raja besi
Yang
bernama si ganda bisa
Engkau
duduk di kepala jantungku
Bersandar
di tiang arasy
Kuminta
tinggalkan insanku
Kuminta
rendah insan sekalian
Berkat
aku memakai wujud kodrat sayyidina ali
Bujur
lalu melintang patah
Lalu
juga kehendak Allah
Berkat
lailaha illallah
Muhammadarrasulullah”
Mantra “Pengering” Olahrag(To make opponent
tremble)
“Bismillahirrahmanirrohim
Assalamualaikum…mualaikum
salam
Harimau
datang mayat semua menanti
Mayat
datang harimau semua menanti
Berkat
lailaha illallah
Muhammadarrasulullah”
Mantra Pengeras Tendangan (power kicking)
“Bismillahirrahmanirrohim
Auzubilla
minannar arrim
Mufaiza
hatal ya rasulullah iza kital maut
Mim
kepalaku, bahuku nun
Pusatku
dal
Kakiku
alam-tubuhku
Aku
kasih Allah”
2. Mantra Pelindung (Protection)
Pelimun (for invisibility)
“Bismillahirrahmanirrahim
Perabun pelias
peliseh
Perabun pelias
peliseh
Perabun pelias
peliseh
Sekalian jin dan
syetan seteru lawanku
Berkat lailaha
illallah
Muhammadarrasulullah”
Disegani Orang (Respected by others)
“Bismillahirrahmanirrahim
Batu bertitik batu
berdenting
Tiga batu dacing
Mulut terpempan gigi
terkancing
Kau..(sebut nama
orangnya)..tak boleh berlebih kata padaku
Durhaka engkau
lebih-lebih kepada Allah
Berkat kalimat
lailaha illallah
Muhammadarrasulullah”
Tangkal Jaga Rumah (House protection)
“Bismillahirrahmanirrahim
Imat-imat katemu itu
Mitu melion kate
Allah
To badanda
berkata-kata
Tak hendak kau datang
memijak halaman rumahku
Karene telah ade
penjaga pintu
Berdurhake kau kepade
Allah
Bila hendak membinase
rumahku
Berkat kalimat
laihaillallah
Muhammadarrasulullah”
Tangkal Bajang (Protection from spirit Bajang)
“Bismillahirrahmanirrahim
Anak gang anggu bukan
kau punya anak
Aku punya anak
Aku tau anak
Kau bujang nas
beranak
Batu ampar tengah air
Aku tau asal kau
bajang
Sah aku menawar
bajang sianu itu
Berkat kalimat
lailahaillallah
Muhammadarrasulullah”
3. Mantra Penunduk (Subjugator)
Mantra Pelemah Asal (Weakening)
“Bismillahirrahmanirahim
Assalamualaikum
Badan engkau bernama
tanah
Tanah mekhayal darah
Engkau bernama darah
muharrap
Urat engkau bernama
mahdini
Tatkala bapak engkau
mengandung darah putih
Tatkala ibu engkau
mengandung darah merah
Cih menguceh
Mani asal engkau
menjadi
Berkat lailaha
illallah
Muhammadarrasulullah”
Mantra Pelemah (Weakening)
“Bismillahirrahmanirrahim
Rebah ramu engkau
berdiri ramu aku
Rebah syarak engkau
berdiri syarak aku
Aku mengambil baja
sejengkal dalam diri engkau
Berkat lailaha
illallah
Muhammadurrasulullah”
Mantra Penunduk (Subjugator)
“Gempa ali gempa
gempita
Dang sari gajah
berlenggang
Sah aku anak harimau
yang garang
Batu congkol hatiku
Nibung kering
tulangku
Berkat doa baginda
Ali
Gentar bumi gentar
langit”
Mantra Penunduk Hantu Laut (Subjugating Sea Ghost)
“Hai hai, anak datuk
laut
Nyalah engkau,
pergilah
Jikalau engkau tidak
pergi
Aku pukul dengan ijuk
tunggal
Dengan ijuk pusaka
Aku sekal kepalamu
dengan sengkalan
Aku tau asalmu jadi
Dari kun fayakun
Berkat kalimat
laihaillallah
Muhammadarrasulullah
Pua-pua adanya”
Mantra Penunduk Buaya (Subjugating crocodile)
“Hai si jambu rakai
Sambutlah
Pekiriman putri
Runduk di gunung
Ledang
Embacang masak sebiji
bulat
Penyikat tujuh
penyikat
Pengarang tujuh
pengarang
Diorak dikembang
jangan
Kalau kau sambut
Dua hari jalan ketiga
Ke darat kau dapat
makan
Ke laut kau dapat aku
Aku tau asal kau jadi
Tanah liat asal kau
jadi
Tulang buku tebu asal
kau jadi
Darah kau gila, dada
kau upih”
Mantra Penghalau Setan (Expelling Satan)
“Bismillahirrahmanirahim
Hantu raya jembalang
raya
Datang engkau dari
hutan raya
Kembalilah engkau ke
hutan raya
Engkau jangan bertemu
anak sidang manusia
Jika bertemu anak
sidang manusia
Tunduk engkau tujuh
kali kepada aku
Umat Muhammadlah yang
sebenarnya
Berkat kata
laihaillallah Muhammadarrasulullah”
Mantra Agar Menang (For winning)
“Allah kata salah
Muhammad kata silih
Jibrail kata fana
h. Mantra Penunduk
Anjing
patah ranting
ditendang kuda
mulut terkancing mata
buta
puh!”
4. Mantra Pemanis dan Pengasih (Love)
Pemanis Minyak (Oil sweetener)
“Tuang minyak kutuang
Kutuang di tapak
tangan
Bukan aku minyak
seorang
Aku minyak bulan bintang
Matahari dan cahaya
Cahaya bulan dan
cahaya aku
Cahaya bintang cahaya
aku
Cahaya matahari
cahaya aku
Cahaya Allah cahaya
Muhammad
Berkait la
ilahaillallah
Muhammadarrasulullah”
Pelembut Hati (Heart softener)
“Yatim aku mati
tasauf kata Allah (3x)
Roh kalam kawah
kali-kali
Aku buang darah
gemuruh
Aku naik darah berani”
Pengasih Bini (Love by wife)
“Salatu salamu alisa
isa wamumni
Aku ambil hidup
engkau
Sampai mati akulah
tuhan engkau
Akulah nabi engkau di
dunia ini”
Bedak Pemanis (Power sweetener)
“Bedak olak olek
Mari pakai ujung
gunting
Kupakai bedak di luar
kulit
Mesra dalam daging
Dengan berkat doa
lailaha illallah
Muhammadarrasulullah”
Peseri Muka (For shinny face)
“Sirih senggang
kuning
Naik belukar muda
Muka aku bagai anak
mambang kuning
Berkat aku memakai
doa setandang muda
Matahari tidak
berseri
Seri naik ke tubuhku
Bulan tidak bercahaya
Cahaya naik ke mukaku
Cahya Allah caha
Muhammad
Cahya baginda
Rasulullah”
And there are certainly many more examples out there. If you
have collected some of the old Malay mantras, then kindly let me know.
No comments:
Post a Comment